W.E.L.C.O.M.E M.Y. BLOG A.L.L

Anda telah mengunjungi blog saya semoga bermanfaat bagi anda terima kasih

Musik| Info letto| Plettonic|

Jumat, 29 Oktober 2010

Biografi letto

Pertama kalinya Letto masuk dapur rekaman dengan mengusung tembang manis mereka I'll Find a Way. Waktu itu Letto masih menjadi Leto, dengan hanya satu T.

Berawal dari sebuah pertemanan di SMA, anak-anak Leto belum bermimpi bakal punya band dan sebagainya. Proses berkesenian mereka yang kreatiflah yang mbuat mereka coba-coba untuk bikin lagu dan segala macam tetek bengeknya. Tongkrongan plus kegiatan belajar kerja mereka yang memang di studio musik, sedikit banyak mempermudah akses mereka dalam hal buat membuat lagu. Nah, salah satu hasilnya ya I'll Find a Way itulah.

Atas saran banyak guru akhirnya mereka kirimkan demo ke Musica. Alhamdulillah, Musica tertarik, dan keluar Pilih 2004 release.... Leto masuk jadi salah satu band yang ada di album Pilih 2004 ini.... Lagunya? I'll Find a Way, manis, tapi sama sekali jauh dari kesan cengeng.
TRUTH, CRY AND LIE

Truth, Cry, and Lie Bukan cuman sok-sok an kalo separuh dari lagu-lagu di album ini pakai bahasa internasional Inggris. "Ini adalah proses kreatif yang mengalir jujur." ungkap Noe.

Memang begitulah adanya. Walaupun ada banyak pengaruh yang mewarnai musik Letto (sekarang udah pake dua T... ya sejak album ini keluar) tapi waktu membuat lagu, mereka belum memikirkan konsepnya, semuanya dibiarkan mengalir. Proses kreatif yang mengalir jujur.

Hasilnya? Lagu-lagu dengan lirik yang dalam, lagu-lagu yang bisa menggoda para penikmat musik, enak dibawa ke hati, manis, simpel, laris kayak kacang goreng, tapi nggak kacangan.
COKLAT STROBERI (Film Soundtrack)

Coklat StroberiDisambutnya album Truth, Cry, and Lie dengan baik oleh masyarakat membuat beberapa single lagu ini diusung menjadi soundtrack film Coklat Stroberi.

Album soundtrack film garapan Ardy Octaviand ini, berderet musisi Indonesia yang ikut ambil bagian, diantaranya Ungu, Naff, Nidji, Letto dan lain-lain.

Letto sendiri menyumbangkan dua lagu dari album Truth, Cry, and Lie yaitu: Insensitive, dan Sebenarnya Cinta. Album ini dipasarkan dalam bentuk kaset dan CD.
Hits 2007

Hits 2007 Telkomsel bekerjasama dengan Musica Studio menggarap album kompilasi yang terdiri dari musisi-musisi pilihan tanah air.

Album Hits 2007 memasukkan Letto sebagai salah satu band yang di dalamnya menyumbang satu single (masih dari album Truth, Cry, and Lie) berjudul Ruang Rindu. Pada tahun ini pula Letto mendapatkan penghargaan sebagai Band Ngetop Pendatang Baru terbaik versi SCTV Music Award, dan kemudian disusul dengan penghargaan serupa se-asia tenggara dalam Anugrah Planet Muzik di Singapura.

MTV AMPUH Hits Of The Year

MTV Ampuh Album yang dikeluarkan oleh Musica Studio bekerjasama dengan MTV Ampuh ini mempersembahkan 12 lagu-lagu keren sepanjang tahun 2006-2007.

Di dalamnya terdapat kombinasi berbagai aliran musik dengan lagu-lagu pilihan dari band-band terkemuka tanah air. Sandaran Hati Letto menambah semarak rangkaian kompilasi album ini.


VCD KARAOKE With ORIGINAL Artist and Video Clips

VCD Karaoke Nggak cuman di event-event konser dua band ini sering tampil bareng. Oleh pihak Musica mereka disatukan juga dalam sebuah album karaoke, so bagi yang demen berkaraoke dengan lagu-lagu Letto dan Nidji, dalam album ini disediakan lengkap lantunan musik karaoke plus videoklipnya. VCD karaoke ini dikeluarkan oleh Musica Studio. Letto menampilkan 6 lagu pilihan yakni, I'll Find A Way, Sampai Nanti, Sampai Mati, Sandaran Hati, Ruang Rindu, Sebenarnya Cinta, dan Truth, Cry, and Lie.




DON'T MAKE ME SAD

Don't Make Me SadPertengahan tahun 2007, Letto kembali mengeluarkan album baru dengan mengangkat tema yang lebih berkembang. Kreatifitas dan kerja keras untuk menghasilkan karya terbaik selalu menjadi etos kerja mereka. Album ini kembali hadir dengan sebuah tema yang akhirnya bisa menjadi multi persepsi. Sebelum Cahaya, sebuah lagu yang kemudian banyak diartikan orang. Ada yang mengartikan bahwa Letto sedang berbicara tentang janji dan harapan pertemuan kepada seorang kekasihnya. Ada juga yang menangkap isyarat bahwa Letto sedang bercerita tentang sholat malam. Ada lagi yang menduga bahwa Letto sedang menceritakan isyarat perubahan besar sebuah bangsa dengan harapan dan masa depan yang lebih gemilang. Hingga ada yang menyangka Noe sedang menciptakan sebuah lagu yang didedikasikan untuk ayahnya. Arti jelasnya tidak pernah mau dijelaskan oleh Letto, sebab biarlah segala persepsi dan analogi tetap hidup dan memperkaya makna dari lagu-lagu Letto. Selain Sebelum Cahaya, di dalam album ini Letto juga mengajak berkontemplasi untuk menautkan kerinduan dengan idola yang membantu proporsi bingkai berpikir kita melalui sebuah lagu Permintaan Hati, dan Bunga di Malam Itu.

Lagu lain yang diusung Letto dalam album ke-2 ini terformat sedemikian rupa untuk menjadi pemantik ide dan komperensi berpikir. Misal, Memiliki Kehilangan yang menyadarkan tentang betapa jauhnya sikap posesif kita dalam melihat dunia, Don't Make Me Sad, yang sekilas berbicara tentang pemujaan kepada perempuan, My Liberty Goodbye, Luangkanlah Sejenak, Hantui aku dan juga lagu-lagu yang lain.
…………
Letto merupakan sebuah grup musik Indonesia yang pertama kali dibentuk tahun 2004. Grup musik asal kota Gudeg ini beranggotakan Noe (Sabrang Mowo Damar Panuluh, Yogyakarta 10 Juni 1979) sebagai vokalis, Patub (Agus Riyono, Yogyakarta, 2 Agustus 1979) sebagai gitaris, Arian (Ari Prastowo, Bantul, 27 Maret 1979) sebagai bassis, dan Dhedot (Dedi Riyono, Yogyakarta, 23 Januari 1987) sebagai drummer. Vokalis Letto, Noe, adalah putra penyair Emha Ainun Najib. Anggota grup musik ini telah bersahabat sejak masih sekolah di SMU 7 Yogyakarta. Setelah berpisah akibat kesibukan kuliah, mereka akhirnya bertemu kembali dan berkarya bersama.
Album
Album
sunting] Truth, Cry, and Lie

Album pertama mereka bertajuk "Truth, Cry, and Lie" yang dirilis pada 2005. Namun sebelumnya Letto juga pernah merilis album PILIH 2004, namun saat itu nama grupnya masih Leto (satu T). Album perdana mereka meraih penghargaan kategori 'Album Pendatang Baru' pada ajang SCTV Music Award 2007.

Tak hanya di Indonesia, kepopuleran Letto juga merambah ke Negeri Jiran, Malaysia. Letto meluncurkan album Truth, Cry & Lie di pasar musik Malaysia tanggal 23 Juli 2007. Mereka memutuskan untuk ikut meramaikan dunia musik Malaysia setelah lagu-lagu mereka seperti, "Ruang Rindu" dan "Sandaran Hati" berhasil menduduki tangga teratas di beberapa stasiun Radio Malaysia. Album Letto yang pertama ini sebelumnya juga mendapatkan anugerah 'Planet Muzik 2007' sebagai group musik terbaik di Singapura pada 8 Juni 2007.
[sunting] Don't Make Me Sad

Sukses dengan album pertama, Letto meluncurkan album kedua bertajuk "Don't Make Me Sad" yang dirilis pada tanggal 16 Agustus 2007. Dalam album ini, Letto menjagokan lagu "Sebelum Cahaya". Bukan hanya lagunya yang unik, video klipnya juga dibintangi Amanda, seorang model yang tuna rungu. Lirik lagunya berkisah tentang seseorang yang merasa kesepian karena ditinggalkan teman. Sebagian hasil dari penjualan album ini, Letto akan mendedikasikan untuk membuat buku huruf Braille. Musica akan mempromosikan album ini ke Malaysia. Lagu-lagu lain yang menarik untuk disimak dalam album ini di antaranya lagu berbahasa Inggris "Ephemera", "Bunga di malam itu" yang bertutur tentang indahnya pertemuan dengan Sang Nabi Muhammad SAW, dan "Permintaan Hati" yang berirama lebih rancak menghentak.
[sunting] Songlit

Kepopuleran lagu-lagu Letto menginspirasi beberapa orang untuk membuatnya menjadi novel atau yang disebut songlit (lagu yang dinovelkan). Lagu pertama Letto yang dijadikan novel adalah "Ruang Rindu" yang pernah menjadi soundtrack sinetron Intan. Novel Ruang Rindu ditulis oleh Andi Eriawan dan diterbitkan oleh Gagas Media pada bulan Agustus 2007.[1][2] Enam bulan kemudian giliran "Sebelum Cahaya" yang dinovelkan oleh Karla M. Nashar, dengan judul yang sama dan diterbitkan oleh Gagas Media.[3][4]
[sunting] Diskografi

Letto memulai debut karirnya sebagai band ditahun 2003, dan pada tahun 2005 mereka meluncurkan album Truth, Cry, and Lie dengan lima singel yaitu Sampai Nanti, Sampai Mati (2005), Sandaran Hati (2006), Ruang Rindu (2006), Sebenarnya Cinta (2006), dan Truth, Cry, and Lie (2007). Ditahun 2007, mereka kembali membuat album bertajuk Don't Make Me Sad dengan lima singel yaitu Sebelum Cahaya (2007), Permintaan Hati (2008), Memiliki Kehilangan (2008), Hantui Aku (2008), dan Bunga Dimalam Itu (2008). Dan tahun ini pada bulan Februari kemarin mereka kembali merilis album ketiga mereka, yang bertajuk Lethologica dengan dua singel sejauh ini yaitu Lubang Dihati (2009), Senyumanmu (2009), dan Kepada Hati Itu (2009). Letto juga mendapat sertifikat Platinum untuk lagu-lagunya .
[sunting] Studio Album
Tahun Judul Posisi Angka Penjualan Album
2005 Truth, Cry, and Lie 1 510.000 kopi
2007 Don't Make Me Sad 2 397.000 kopi
2009 Lethologica 1 100.050 kopi
[sunting] Lagu Studio
Tahun Judul Album
2005 Sampai Nanti, Sampai Mati Truth, Cry, and Lie
2005 Sandaran Hati Truth, Cry, and Lie
2006 Ruang Rindu Truth, Cry, and Lie
2006 Sebenarnya Cinta Truth, Cry, and Lie
2006 Truth, Cry, and Lie Truth, Cry, and Lie
2007 Sebelum Cahaya Don't Make Me Sad
2007 Permintaan Hati Don't Make Me Sad
2008 Memiliki Kehilangan Don't Make Me Sad
2008 Hantui Aku Don't Make Me Sad
2008 Bunga Dimalam Itu Don't Make Me Sad
2009 Lubang Dihati Lethologica
2009 Senyumanmu Lethologica
2009 Kepada Hati Itu Lethologica

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pengikut

Mengenai Saya

Foto saya
banjarmasin, kalimantan selatan, Indonesia
saya sangat hobi online atau surfing internet,dan bermain komputer

Letto n plettonic

Letto n plettonic